Halaman

Sabtu, 19 November 2011

" Rasanya Waktu"

Kulupakan Namaku
kubuang semua pakaianku
agar debu
panas
dingin
semua cuaca
mengajari dan melatihku

rasa
kau salah satu dari kami
tapi kami
menjadi tua
sebab kami
harus menghapus rasa

masihkah ada yg tahu
kalau aku juga
masih Baru beranjak Dewasa

usiaku belum Tua
tapi rasaku
terpaut dgn waktu abad yg Lama

kuingin
agar kau mengerti aku
dan aku memahami waktu

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia

Salam jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA

"Jiwaku kan Selalu BerSemi "

 Jiwaku kan selalu ada
dalam ALAM PIKIR INDONESIA
dalam Raga-raga
yang mampu menyulam rasa
yang mampu merajut makna

Sementara
Jariku mungkin
tak bisa selalu menyentuhmu

Mataku mungkin
tak bisa selalu melihatmu

Ragaku mungkin
tak bisa selalu menemanimu

tapi yakinlah
Jiwaku akan selalu Bersamamu

Wahai para Pahlawan Bangsaku
Kan kuteruskan PerJuanganmu

Kan kujaga
Warisan-warisanmu
Kan kutancapkan Merah putih
Dibibir-bir Pantai Pertahananmu

Kan kusemai
Nilai Budipekertimu
Dan Semangat PerJuanganmu

Gadis Pujaanku
Dimanakah Kamu....
Kutunggu engKau
Dipadepokan Penempaanku

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA























Berienkarnasi




Memungguti sisa Kenangan yg tercecer
Diantara Kota-kota yg mati

Mati...
Karena jiwa itu tak ada lagi
Karena ia ada bukan tuk tinggal
ia ada hanya tuk mengisi ruang sunyi

Kota itu mati
Karena ia tiada penganti

Adakah masa silam
hadir kembali
Karena masa silam adalah Pondasi
dalam meraih mimpi

akhirnya
Kuhidupkan api dalam Bara
Kubakar diri ini
Agar masa lalu
dapat kuasapi
dan aku dapat bereinkarnasi
Pada KeBesaran Cita-cita Negeri

Kugumuli hari-hari
Dengan Cita-cita Proklamasi..
Semoga ini
Bukan mimpi

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA

















GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA


Rabu, 18 Februari 2009
Alam Pikir Keindonesiaan

Bissmilahirahmanirahim,

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

"Tak ada satu bangsa, terutama Eropa, percaya pada kami bangsa kulit berwarna. Mereka bisa percaya dan sayang asal kekayaan bumi kami diberikan pada mereka seboleh-bolehnya dengan cuma-cuma. Sehingga kami miskin, mereka sejahtera. Mereka menjajah, kami dijajah.”

(Tirto Adhi Soerjo, 1880-1918)

Jika sejarah dibaca lebih luas, gagasan kemerdekaan republik Indonesia yang berpijak pada keinginan menjadi sejahtera dengan mengelola sumber daya [manusia dan alam] dengan tangan sendiri dapat kita temukan dari Tan Malaka, Soekarno, Hatta, Syahrir dan Yamin.

Dari Tan Malaka kita mewarisi semangat revolusi (dan anti diplomasi) untuk mengusir penjajah. Dari Soekarno kita mewarisi trisakti: berdikari secara ekonomi, berdaulat secara politik, berkepribadian secara budaya. Dari Hatta kita mewarisi ekonomi kerakyatan [koperasi] yang menjadi sintesa antara ekonomi komunis-kapitalis. Dari Syahrir kita mewarisi keadilan sosial yang menjadi landasan akhir manusia Pancasila sehingga bersama untuk bergotongroyong dan bergotongroyong untuk bersama. Dan, dari Yamin kita mewarisi negara hukum [law governed state] yang menyamakan dan membagi keadilan untuk semua. Refleksi dari nilai-nilai itulah yang melandasi Pancasila dan UUD45.

Pertanyaannya, sejauh mana warisan maha karya itu kita warisi, kaji dan realisasi dalam jejak langkah pembangunan bangsa?

Sungguh sayang, harta karun itu saat ini hanya dijadikan "sampah" oleh pemerintah. Rezim demi rezim yang berkuasa lebih senang memproduksi, mengimpor, mencangkok, dan mengcopy-paste konsepsi (wacana), agensi (aktor) dan mimpi dari luar negeri. Kita telah meninggalkan amanat founding father itu. Alhasil, sekarang sistem yang berputar-putar mengendalikan Sabang sampai Merauke adalah liberalisme. Sebuah sistem "usang" karena kegagalannya membawa kesejahteraan, namun tetapi diimani, dipeluk, dan dipuja-puji oleh sang pengabdi kekuasaan.

Hasilnya, rakyat meradang. Kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan, kebodohan, masih menjadi musuh utama bangsa yang sulit dimusnahkan. "Apa kata dunia," teriak Nagabonar. Padahal, kita adalah negara yang dikaruniai kekayaan luar biasa. Apa daya, negara ini salah kelola.

GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA ( GERAK API )
Menangis melihat kondisi ini. Tetesan air mata itu sekarang telah berubah menjadi kesadaran untuk mengembalikan Alam Pikir KeIndonesiaan sebagai fondasi, tiang, tembok, atap, dan perkakas "rumah Indonesia."

Untuk itu, dari hari ke hari, setapak demi setapak, kami akan terus menempa diri, mengkaji kearifan sejarah. Kami yakin, usaha ini akan menjadi bom waktu bagi perubahan yang sebenarnya.

Mari berjuang bersama kami,
Yakinlah Pasti Menang,
Bambu Runcing Mampu Kalahkan Bedil dan Senapan
Amin Ya Robbal Allamin...
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

 

" Mari Meng-Indonesia




Realitas hari ini Sistem Kapitalisme telah mengurita disemua sisi Kehidupan,dibelahan Dunia manapun, Hingga Kapitalisme telah melahirkan Politik demokrasi liberal Secara langsung menghasilkan citra dan harapan yang luar biasa bagi pemeluknya. Semua kaum demokrat yang beriman pada demokrasi liberal akan mengalami candu kebebasan hidup. Padahal, romantisme kebebasan dapat mengakibatkan kebiasaan berfantasi yang akan menjadikannya ”tidak mampu” untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan nyata (Suara Pembaruan, 17/02).

Narsisisme politik yang tergambar melalui iklan-iklan politik yang marak dewasa ini menjadi bukti hipotesis di atas. Masyarakat yang mayoritas miskin pendidikan politik disuguhi aneka macam janji perubahan, terutama menyangkut kesejahteraan ekonomi. Iklan politik hadir bagai virus yang merasuk dalam bawah sadar dan kemudian melambungkan harapan hadirnya perubahan.

Memang, obral janji politik merupakan bagian dari kampanye politik. Karena itu, janji-janji itu biasanya dikemas sedemikian rupa sehingga para konstituen tak menyadari kalau janji yang disuguhkannya bukan pernyataan yang tulus. Gejala politik ini bisa kita tengok dengan menggunakan paradigma dramaturgi Erving Goffman. Teori ervin Goffman tentang dramaturgi yang berasal dari buku The Presentation of Self in Everyday Lrfe (1959) melihat banyak kesamaan antara pementasan teater dengan berbagai jenis peran yang kita mainkan dalam interaksi dan tindakan sehariban. Seperti aktor di panggung, aktor politik membawakan peran, mengasumsikan karakter, dan bermain melalui adegan-adegan ketika terlibat dalam interaksi dengan orang lain.

Narsisisme politik yang demikian, tulis Yasraf Amir Piliang (2009), merupakan cermin ”artifisialisme politik” melalui konstruksi citra diri yang sebaik, secerdas, seintelek, sesempurna dan seideal mungkin tanpa menghiraukan pandangan umum terhadap realitas diri yang sebenarnya. Melalui politik pertandaan (politics of signification), berbagai tanda palsu tentang tokoh, figur, dan partai diciptakan untuk mengelabuhi persepsi dan pandangan publik. Bedah plastik yang dilakukan calon anggota legislatif (caleg) untuk mengubah penampilannya adalah bukti nyata yang menggelikan.
Janji yang terkoyak
Saat ini, politik di Indonesia adalah ”politik janji-janji,” bukan lagi politik perjuangan seperti di zaman para founding father’s Republik ini. Padahal, mengutip Yudi Latif (2008), janji-janji etis perubahan ekonomi rakyat selalu kandas di tengah jalan negara lebih sibuk mengurus ”ketupat politik” daripada pelembagaan ekonomi rakyat. Padahal idealnya, menurut M. Dawam Raharjo (2009), pembangunan politik dan pembangunan ekonomi dapat berjalan bersama-sama, seiring sejalan.
Mari sejenak menengok sejarah. Era pemerintahan Orde Lama sukses mengumandangkan jargon-jargon pembangunan politik dan pembentukan karakter bangsa. Sayangnya, Presiden Soekarno kurang memerhatikan sisi ekonomi dan dengan itu berakhirlah kekuasaannya. Pemerintahan Orde Baru sempat menorehkan kisah sukses dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Bahkan, Indonesia mendapat julukan Macan Asia dalam perekonomian. Epos ini ternyata hanyalah fatamorgana belaka. Kisah sukses pembangunan berakhir dengan pahit, karena kekacauan yang ditimbulkan bukan hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga politik, sosial, bahkan kebudayaan.
Hadir kemudian era Reformasi dengan segudang harapan perbaikan ekonomi rakyat. Sayangnya, lebih dari 10 tahun Reformasi bergulir, wacana kesejahteraan rakyat tenggelam oleh ambisi politik berlebihan. Padahal, Davil Hill (1987) telah mengingatkan bahwa bahwa ketika suatu negara lebih berambisi menata politik maka harus disadari bahwa ”politik” akan selalu menemukan logikanya sendiri. Politik sebagai panglima akan menyeret secara deras membentuk pusaran sentrifugal dengan memakan waktu, tenaga dan pikiran yang terkadang menenggelamkan cita-cita kesejahteraan rakyat.
Kini, kita sedang berbondong menuju Pemilu 2009. Janji-janji perubahan ekonomi meluncur dari ribuan calon anggota legislatif dari berbagai partai. Tak ketinggalan, para calon presiden dan calon wakil presiden pun jauh-jauh hari menawarkan janji perubahan. Akankah janji-janji dapat terealisasi atau hanya menjadi angin surga penawar duka lara?

Jati diri bangsa
Kesejahteraan rakyat tidak dapat terwujud hanya dengan janji politik. Kehendak itu dapat tercapai apabila ada niat, kesadaran dan kerja keras untuk membongkar dan menata ulang sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Inilah sesungguhnya pesan reformasi yang masih jauh panggang dari api. Yakni merancang bangun gagasan (wacana), aktor (agensi) dan cita-cita (mimpi) bangsa. Sebab, saat ini gagasan, aktor dan mimpi yang berputar-putar di atas kanvas pembangunan kita bukan lagi representasi keIndonesiaan kita. Kita telah kehilangan
”Alam Pikiran Indonesia (API)”
Dalam hal ekonomi misalnya, keIndonesiaan kita telah dicabik-cabik oleh wacana liberalisme dengan agen-agen economic hitman ─ kata John Perkins ─ yang bertebaran di mana-mana. Mimpi orang Indonesia pun telah dijejali alam pikir liberalisme seperti pertumbuhan, konsumerisme, logika pasar, individualisme dan seterusnya. Jika tidak direm, kita akan menjadi koeli di negeri sendiri.
Oleh karena itu, kita memerlukan terobosan baru. Sebuah strategi komprehensif yang dijiwai nasionalisme yang tinggi untuk menghentikan berkembangbiaknya virus-virus neoliberalisme dan etatisme dalam perekonomian kita. Sudah saatnya kita kembali berpijak pada gagasan Tan Malaka, Soekarno, Hatta, Syahrir dan Yamin yang mewariskan kemandirian. Dari Tan Malaka kita mewarisi semangat revolusi (dan anti diplomasi) untuk mengusir penjajah. Dari Soekarno kita mewarisi trisakti: berdikari secara ekonomi, berdaulat secara politik, berkepribadian secara budaya. Dari Hatta kita mewarisi ekonomi kerakyatan [koperasi] yang menjadi sintesa antara ekonomi komunis-kapitalis. Dari Syahrir kita mewarisi keadilan sosial yang menjadi landasan akhir manusia Pancasila sehingga bersama untuk bergotongroyong dan bergotongroyong untuk bersama. Dan, dari Yamin kita mewarisi negara hukum [law governed state] yang menyamakan dan membagi keadilan untuk semua. Refleksi dari nilai-nilai itulah yang melandasi Pancasila dan UUD45.
Pada akhirnya, tak ada pilihan lagi bagi kita semua untuk kembali pada jati diri keIndonesiaan dengan menterjemahkan gagasan ilmu ekonomi-politik ke asal mula dilecutkan di bumi Indonesia. Hal ini dapat terwujud bukan hanya dengan janji politik, tapi dengan bukti niat tulus dan kerja keras.


Akhir kata
Mari Meng-Indonesia


Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA

Jumat, 18 November 2011

" Jalan Jiwa "
























" Jalan Jiwa "


Rasa terdalammu
terkirim padaku
Samar
dan menggelitik kesadaranku kembali
Mengapa tak diucap
tanpa
angin, dingin, sejuk
rasa gerah dan kerontangnya...?

mengapa terbisik
saat penat
dan lalai
bahkan tak peduli menggumuli...?

padahal
antara Kamu aku
berganti tempat

Aku kamu...
di satu serambi

aku Kamu...
bukan waktu
ceritera atau kabar

Tapi
aku -  Kamu
seperti Kamu -  Aku
.......>>>>>Mengapa...?

Itulah Kedalaman Rasa
Hingga BerTemu
Mutiara Kesejatiaan-NYA

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA





























" Berjiwa-jiwa api, Berapi-api jiwa "


" Berjiwa-jiwa api, Berapi-api jiwa "

Aku adalah Aku
yg berjalan...
antara rindu dan cinta
Mencari harta dari raga tak bermakna
Membaur sukma dari jiwa sang Pengelana

Bersemi indah di hati sang Pemuja
Kembali sirna dlm alam penuh makna

aku adalah aku
yang seLaLu mencari
sebuah jiwa yang BerTahta
Diatas Singasana KeJayaan Bangsa

aku adalah aku
yg Takkan BeRhenti
Mencari ispirasi
tuk membangun
Kesejahteraan dan KeDamaian
SeLuruh Negeri

semoga Indonesia itu Indonesia
Mari Meng-Indonesia

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA


















Rabu, 16 November 2011

" Harumnya Nasionalisme "



Nasionalisme itu
selalu memberi Pada Bumi

Tidaklah kita mencintai melati
yg senantiasa semerbak
Menebarkan aroma disetiap hari

Bila kita tak mengerti

bagaimana ia semerbak
hanya untuk kita

Hiruplah wanginya
kala embun subuh menetes
pada kelopaknya yg rapat


Ia hanya merekah
ketika fajar
menyentuhnya dengan cinta


Datanglah diPadepokannya
dan harumnya akan memenuhi
seluruh ruang kalbu kita


Simpanlah
maka wanginya akan abadi
Sepanjang langkahmu
disetiap hari..


Akhir kata
Mari Meng-Indonesia


Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA







" Balutan Rindu "

 

 
Kulukis wajahmu
dalam sahubari
berkuaskan Rasa hati
Berwarnakan Rasa jiwa

Kubingkai bayanganmu
Dengan rasa sayang


Kujaga namamu
Dengan Pengharapan


Kubalut caramu
dalam kesetiaanku


Kusapa mimpimu
dalam mimpiku


Kurajut kehadiranmu
Dalam balutan Rinduku


Kutungu nyatamu
Dalam-Sepanjang jalan hidupku


Akhir kata
Mari Meng-Indonesia


Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA


































Jumat, 04 November 2011

" Merangkai Asa "



Terjaga aku dari Lelap
Menunggu saat azan BerGema
Tuk memohon petunjuk ilahi

Kuberdo'a
BerMunajat
Tuk Kemaslahatn Umat
Tuk Kemajuaan Bangsa
Juga tuk
KeBahagiaan dan Keselamatan
Aku dan Kamu

Aku baru Bermimpi
Melihat kamu
Berjalan Bersamaku
BerGandeng Tanggan
Tersenyum gembira

Begitu elok
Begitu indah
Begitu Mempesona
Paras itu

Haru
Biru
Saat kuPandang Wajahmu
Kaupun tersipu malu
Menundukkan Pandanganmu...

Rasa ini mengebu
Rasa ini Meretas waktu
Rasa ini
Merangkai Rindu

Kuingin Meraih Rasa
Mengapai Cita
Berbalut Cinta

Tetapi hanya mimpi
Bangunlah Sang Putri
Bergegaslah segera
Karena waktunya
Akan tiba

Semoga segera datang saatnya
Kita bisa shollat Jama'aah bersama
Aku Imam
Kamu Makmumnya
Apalagi
Jika anak-anak Kita
Sebagai Jama'ahnya
Maka Nikmat Dunia dan Akherat
Ada ditanggan Kita...

Amin ya robballallamin

Akhir Kata
Bangunlah segera
Mari Meng-Indonesia

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA

Rabu, 02 November 2011

" Sang Bidadariku "








































Sang Bidadariku
Setiap hembusan napas
Adalah sebuah Keajaiban
Yang mengerakkan semesta jiwa Kita

Maha Besar
Sang Pecipta
Dari yang merajai Alam semesta

Mari
Kita jaga Harmonisasi semesta
Bersihkan Pikir
Bersihkan Hati
Menarilah bersama Bumi

Bergandengan tanggan Bersamaku
Membangun Harmoni Kasih semesta
Untuk masa depan kita yang sempurna
Juga untuk tingkatkan
Keimanan pada Sang Pencipta
Semuanya tuk ALAM RAYA
Semuannya tuk Meng-Indonesia

Basuhlah Tanggan
Wajah
Dan Bagian tubuh Luarmu lainnya
Dalam Irama Kesucian Lahir dan Batin

Berdo"alah Pada-NYA
Untukmu dan untukku
Hari ini
Dan selamanya

Selamat Menyelami diri
Salam Sayang dan Bahagia
Untukmu Sang Bidadari Jelita

Akhir kata
Berkaryalah Tuk Indonesia TerCinta
Mari Meng-Indonesia


Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA





















































" Pusaran "

Waktu
kita sesun99uhnya
bermain-main dgn waktu

tanpa sadar
be9itu banyak waktu terbuan9
Be9itu banyak waktu tak bertuan

waktu itu
waktu kemarin
waktu ini
waktu sekaran9

kan kubawa semua waktuku
tuk sebuah Pengabdian
Pada Keluhuran budipekerti Bangsaku

waktuku
takkan kubuang
waktuku
takkan kutun99u
tapi waktuku
kan menun99u aku

Kutunggu Kamu
Dalam Ruang Waktu.
Untuk PerJuangan Bangsaku

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia


Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA

Selasa, 01 November 2011

" Cinta itu KeLuhuran Budi "








































Cinta pertama adalah kenangan
Cinta kedua adalah pelajaran
Cinta yg seterusnya
adalah satu keperluan

Karena hidup tanpa cinta
Bagaikan masakan tanpa garam
Karena itu
jagalah cinta yg dianugerahkan

Agar ia terus mekar
Mewangi sepanjang musim

Kecewa bercinta
Bukan berarti dunia sudah berakhir
Kita tidak dapat melangkah dgn baik
dalam kehidupan kita
Kalau tak ada
Musik Penyemangat Hari ini

Musik Penyemangat Hari ini
Adalah Yang ada
di ALAM PIKIR KE-INDONESIAAN Kita

Cinta yg Kuat
Seperti Karang Lautan
Tak tergerus oleh terpaan


Mari BerDamai dgn Masa lalu
Kita songsong Masa depan

Atas nama Cinta Bersama
Mari Meng-Indonesia.

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA






































" Putaran Waktu "







































Kusapa pagi
ia bergegas pergi
kutemui siang
ia sibuk sekali
kujemput sore
kutandangin malam
kusurati fajar lagi
semua tetap sama
jawabnya hanya pada malam

kini malamku telah pergi
sebab itu
kupinang siang
agar kau tau
aku juga seperti orang
yg bisa hidup dalam terang


Akhir kata
Mari Meng-Indonesia

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA
























" iLusi "


Bagaimana
Aku akan melukis ragamu
Sementara Bayangmu saja
tak pernah kau munculkan


Bagaimana
Aku akan tahu kata cintamu
Sementara suaramu saja
tak pernah kudengar

Bagaimana
Aku akan tahu tujuanmu
Sementara saja
kau tak pernah tahu asalmu


Bagaimana
Aku bisa mengerti kamu
Sementara kau sendiri
Tak mengerti dirimu


Bagaimana
Kita akan punya harapan
Sementara kita sendiri
Tak punya impiaan


Bagaimana
Kita akan Membangun Kedaulatan
Sementara kita sendiri
Tak pernah tahu

hakekat KeMerdekaan

Ingat
Masa depan Bangsa
Adalah masa depan kita
Dan masa depan kita
Adalah masa depan Bangsa ini


Jatidiri Indonesia
Adalah jatidiri kita


Akhir kata
Mari Berantas Korupsi
Mari Meng-Indonesia


Salam PANCASILA
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA



















































































" Cinta Negeri "



Cinta itu membangkitkan
Cinta itu menghidupkan
Cinta itu mengelorakan
Cinta itu adalah Kekuatan

Nasionalis itu
adalah Rasa Cinta
Terhadap Bangsa dan Negara

Kaum Nasionalis
kidung merdumu begitu membahana
Syair cintamu menusuk nurani
Hingga, Hatiku tak bisa memaknai
rasaku tak sanggup merasai
Karena sabda cintamu begitu mandraguna

Setiap kapal nahkoda ingin membawanya
tapi semua tak ada satupun yg berdaya
Sangupkah engkau meringankan dari deranya
sebab cintamu mulia mahakarya bukan noda

Tapi percayalah
Cinta sejatinya
Berada pada tempat sejatinya

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia

Salam BerGelora
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA















" Rasanya Waktu "







































" Rasanya Waktu"

Kulupakan Namaku
kubuang semua pakaianku
agar debu
panas
dingin
semua cuaca
mengajari dan melatihku

rasa
kau salah satu dari kami
tapi kami
menjadi tua
sebab kami
harus menghapus rasa

masihkah ada yg tahu
kalau aku juga
masih Baru beranjak Dewasa

usiaku belum Tua
tapi rasaku
terpaut dgn waktu abad yg Lama

kuingin
agar kau mengerti aku
dan aku memahami waktu

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia

Salam jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA











" Arti Sahabat "







































Apa kabar Sahabatku semua

aku mengenaLmu Lewat Jiwa
Bukan Lewat Mata..

Aku Tak Tahu seperti apa
Aku DaLam Pandanganmu..

SeLayak apa...?
aku daLam Memorimu

Tapi Yan9 aku Tahu
Meski den9an keTerBatasanku
BerBaLut KeKuran9anku

Aku MenuLis Namamu
di Hatiku...

sejak awaL
dan Takkan Pernah Ter9anti
ApaLa9i TerHapus
SeBagai...

Saudara
Sahabat
Teman
Kawan
ataupun KeKasih Hati ....
Pasti di Hatiku

KeMarin
Hari ini
Esok ataupun Nanti
Semo9a aku takkan BeruBah

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA



































" Gadis Negeri "

Gadis..
Ketika aku mencoba
untuk menjadi yang terkuat
dengan segenap keraguanku

kucoba singkirkan
beberapa penghalang di hadapanku
Dan ketika hati ini
telah yakin untuk mencintaimu

Adakah Pantun Dayung BerSahut
dalam Kearipanlokal Rasa-rasamu

Asal kau tahu
Cintaku Tegak Lurus
Bersama Bendera Bangsaku
Bersama Nasionalisme
Jiwa Ke-Indonesiaanku

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia.

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA

" Pencerahan Cinta "





































Cinta sebenarnya tidak buta
Cinta adalah sesuatu yg murni
luhur dan diperlukan
Yang buta
adalah bila cinta itu menguasai dirimu
tanpa suatu pertimbangan
Suatu Tujuan

Bukan laut namanya
jika airnya tidak berombak
bukan cinta namanya
jika perasaan tidak pernah terluka

Bukan kekasih namanya
jika hatinya
tidak pernah merasa rindu dan cemburu

Cinta bukanlah dari kata-kata
tetapi dari segumpal keinginan
diberi pada hati yang memerlukan

Tangisan juga bukanlah pengobat cinta
karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani

Kejarlah cita-cita sebelum cinta
apabila tercapainya cita-cita
Maka dgn sendirinya cinta itu akan hadir
Karena Sesungguhnya Cinta.
Menuju Pencerahan

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia.

Salam Jabat Erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA

" Titisan "













Aku yg menyimpan Mahkotamu
aku yg menjahit gaun kebesaranmu

Gaun itu merah
tapi kuberi ia rumbai-rumbai biru
Biru teramat biru
kuyakin
bila kau memakainya
Darahmupun akan biru

Bajumu Lenggannya putih
seputih tangganmu
karena debupun takut padamu

Kancingnyapun
kupasang
bentuk kancing kain Songket Palembang

kuingin kau menyatu
dalam Gaun Kebanggaan Nenek moyangku
Kutunggu Engkau
Dalam KeAripanlokal Bangsaku

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia.

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA

Tuan Putriku















Tuan Putriku
Cinta memiliki Makna yang Luas
Membatasi maknanya
Hanya akan mengaburkan arti Cinta

Cinta dapat dirasa
Namun terlalu sulit tuk diungkapkan
Cinta seringkali menjadi Kelemahan
Bagi para pemiliknya

Tuan Putriku
Setiap Manusia punya Rasa Cinta
Dari Rasa cinta itu
Sesungguhnya Manusia itu
Menjadi sangat Lemah

Para Nabi
Para Pemimpin-pemimpin Besar Dunia
Para Pahlawan kemerdekaan
Mereka memiliki Kekasih hati
Namun tak lantas membuatnya lemah
Justru itu menjadi Inspirasinya
menjadi Peyemangatnya

Jadikanlah mencintai segala sesuatu karena
Karena Sang maha pecipta

Mereka Mencintai sesuatu
Yang pantas diCintai
Ia mmemberi KeCintaan
Sesuai dengan Kadar
Yang Tuhan tentukan

Mereka membenci
Yang pantas dibenci

Tuan Putriku
Tanamkanlah Cinta
Pada semua yang ada disekitarmu
Semuanya dengan Kasih sayang
Semuanya tuk Harmonisasi
Semuanya karena Sang Pencipta

Peliharalah Cinta
Dan Kasih sayang Kita
Dengan Kesetiaan

Peliharalah Benci dan Rindu
Karena Benci dan Rindu
Setipis Kulit ari

Akhir kata
Tebarkanlah Kedamaian
Pada sesama

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA

Mari Meng-Indonesia





" Mari Meng-Indonesia "

Dunia tak menyematkan
Mendali Pada Kita
Dikarenakan
apa yg Kita Ketahui
Tentang Tujuan Dunia

Tetapi Dunia
akan Memahkotai Kita
Dengan Kemenangan dan KeKayaan
Atas apa yg Kita Lakukan

Mari Putuskan dgn Tepat
Apa yg akan Kita Raih
Apa yg akan Kita Dharma Bhaktikan
Pada Negeri Pertiwi

Kemana Kita Harus Pergi
Apa yg Harus Kita Ciptakan
Semuanya Tuk Negeri ini

Apa yg Harus Kita Lakukan

Jawabannya
Belajar dan Belajar
Belajarlah pada Alam
Belajarlah Pada Sejarah
Belajarlah Pada Budaya
Belajarlah Pada AGAMA
Dan Belajarlah Pada setiap Waktu
Disitulah Kita Belajar Pada Hidup

Tuhan Memberi apa yang Kita Minta
Mintalah dengan Sungguh-sungguh
Maka Kita akan Mendapatkannya

Mari Kita Belajar dengan Belajar
Belajar Menjadi anak Negeri
Yang Tahu darimana Kita Berasal
dan Tahu Kemana Kita akan Kembali

Mari Kita Belajar
Menjadi Sebuah Bangsa yg Besar
Karena KeBesaran
Warisan Nenek Moyang Kita
Masih dapat Kita Dengar

Mari Belajar
Menjadi Anak Bangsa Indonesia

Akhir kata
Mari Meng-Indonesia

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA