Seperti anggin laut terhadap Bulan
ia tak pernah mengerti
arti bisikan malam
rayuan nyiur yg melambai
kuperhatikan pulaumu
tak ada yg berkemah disitu
tapi kau tetap menunggu
meski tanya anggin malam terus mengema
hingga memenuhi isi kepala
adakah anggin laut
membawa Nelayan menepi
disudut sepi pulau ini
kau mengunting takdir malam
hanya untuk kau ratapi..
kenapa
tak kau nyalakan
malam sepi
dengan kehangatan Api
Akhir kata
Mari Meg-Eja rasa
Mari Meng-Indonesia
Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar