Halaman

Sabtu, 25 Februari 2012

" Mengunting Malam "


Seperti anggin laut terhadap Bulan
ia tak pernah mengerti
arti bisikan malam
rayuan nyiur yg melambai

kuperhatikan pulaumu
tak ada yg berkemah disitu
tapi kau tetap menunggu

meski tanya anggin malam terus mengema
hingga memenuhi isi kepala
adakah anggin laut
membawa Nelayan menepi
disudut sepi pulau ini
kau mengunting takdir malam
hanya untuk kau ratapi..

kenapa
tak kau nyalakan
malam sepi
dengan kehangatan Api

Akhir kata

Mari Meg-Eja rasa
Mari Meng-Indonesia

Salam Jabat erat
GERAKAN ALAM PIKIR INDONESIA














Tidak ada komentar:

Posting Komentar